aku ingin mengadu pada langit malam yang terbentang tanpa bintang
tentang perasaan yang berliter-liter aku pendam.
perasaan yang mencabik-cabik dinding hati.
perasaan yang mengikis akar-akar di pikiran.
perasaan dahsyat yang berbahaya.
aku ingin mengadu pada deru angin yang berdebu
tentang perasaan ini.
perasaan sia-sia..
ingin ku lepas
ingin ku buang
ingin ku bakar
biar menjadi abu!!
Minggu, 06 Juni 2010
Sabtu, 05 Juni 2010
sengatan lebah.
Lebah..
ketika kau tampakkan dirimu dihadapanku..
kau terbang melintas di depan wajahku..
suara getaran dengungmu seakan memekakkan telingaku..
tiba-tiba..
kau menyengatku..
tanpa rasa berdosa..
kau pergi.
meninggalkan sengatanmu di tubuhku.
rasanya perih..
aku tak tau bagaimana bisa menghilangkan sengatanmu ini.
Berbagai cara telah aku lakukan.
Mencuci dengan air doa; salah satunya.
Tapi, tetap saja tak mau hilang..
bekasnya semakin membesar..
perih pun semakin meraja..
hanya tangis yang menjadi.
terus berdoa kepada-Nya.
semoga sengatanmu bisa hilang
dan tak kan kurasakan perih lagi..
ketika kau tampakkan dirimu dihadapanku..
kau terbang melintas di depan wajahku..
suara getaran dengungmu seakan memekakkan telingaku..
tiba-tiba..
kau menyengatku..
tanpa rasa berdosa..
kau pergi.
meninggalkan sengatanmu di tubuhku.
rasanya perih..
aku tak tau bagaimana bisa menghilangkan sengatanmu ini.
Berbagai cara telah aku lakukan.
Mencuci dengan air doa; salah satunya.
Tapi, tetap saja tak mau hilang..
bekasnya semakin membesar..
perih pun semakin meraja..
hanya tangis yang menjadi.
terus berdoa kepada-Nya.
semoga sengatanmu bisa hilang
dan tak kan kurasakan perih lagi..
Kamis, 03 Juni 2010
cukup ini yang terakhir.
cukup.
ini yang terakhir.
ku tak ingin terulang lagi
untuk yang ke sekian kalinya.
berharap menggenggam hujan yang turun dari langit sana.
berharap bisa menyentuh bulan di langit sana.
cukup..
ini yang terakhir.
yang membuat hati terpelintir.
perih..
ingin lenyap..
semoga.
ini yang terakhir.
ku tak ingin terulang lagi
untuk yang ke sekian kalinya.
berharap menggenggam hujan yang turun dari langit sana.
berharap bisa menyentuh bulan di langit sana.
cukup..
ini yang terakhir.
yang membuat hati terpelintir.
perih..
ingin lenyap..
semoga.
terimakasih
terimakasih,,
kau telah tiupkan angin untukku pagi ini..
walau hanya sekejap saja..
terimakasih,,
aku bisa merasakan angin itu menerpa wajahku..
walau hanya sekejap saja..
3 Juni 2010
kau telah tiupkan angin untukku pagi ini..
walau hanya sekejap saja..
terimakasih,,
aku bisa merasakan angin itu menerpa wajahku..
walau hanya sekejap saja..
3 Juni 2010
siapakah gerangan di sana
siapakah gerangan di sana:
yang tiba-tiba datang
mengetuk-ngetuk pintu ruanganku
minta dibukakan oleh ku.
siapakah gerangan di sana:
yang tiba-tiba membawa panah
dan dia melontarkan panah itu
menancap pada dinding.
siapakah gerangan di sana.
adakah maunya apa.
yang tiba-tiba datang
mengetuk-ngetuk pintu ruanganku
minta dibukakan oleh ku.
siapakah gerangan di sana:
yang tiba-tiba membawa panah
dan dia melontarkan panah itu
menancap pada dinding.
siapakah gerangan di sana.
adakah maunya apa.
Selasa, 01 Juni 2010
bisa lenyap
jangan tanyakan daku mengapa bisa menyukaimu..
aku tak tahu..
rasa ini datang begitu saja.
coba,
tanyakan saja pada rumput yang bergoyang..
atau dinding-dinding yang bisu itu..
menurutku, mereka adalah saksi.
jangan salahkan daku mengapa bisa menyukaimu..
itu salahmu sendiri menjual pesona.
tapi..
tenang..
rasa ini baru rasa suka
belum ke rasa yang lebih..
dalam.
seiring berjalannya waktu, perasaan ini pasti akan lenyap.
I'm sure.
aku tak tahu..
rasa ini datang begitu saja.
coba,
tanyakan saja pada rumput yang bergoyang..
atau dinding-dinding yang bisu itu..
menurutku, mereka adalah saksi.
jangan salahkan daku mengapa bisa menyukaimu..
itu salahmu sendiri menjual pesona.
tapi..
tenang..
rasa ini baru rasa suka
belum ke rasa yang lebih..
dalam.
seiring berjalannya waktu, perasaan ini pasti akan lenyap.
I'm sure.
Langganan:
Postingan (Atom)